Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam
kandungan ibu) dan masa setelah lahir.
Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
1. Masa Pembuahan sampai Lahir
Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan akan menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim. Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan, zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan akan menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim. Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan, zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
Pada usia empat minggu, panjang embrio sekitar enam sampai tujuh
milimeter. Organ tubuh yang penting sudah mulai terbentuk. Jantung belum
sempurna. Tangan dan kaki belum terbentuk. Pada akhir minggu ke lima,
panjang embrio sekitar dua belas milimeter.
Pada bulan kedua dalam kandungan, embrio berukuran sekitar empat
sentimeter. Jantung telah sempurna. Tangan dan kaki telah terbentuk.
Rangka telah terbentuk tetapi masih berupa tulang rawan.
Pada bulan ketiga dalam kandungan, embrio kemudian disebut janin
(fetus). Panjang janin sekitar lima sampai delapan sentimeter dan berat
sekitar 10-45 gram. Pada usia ini semua organ telah terbentuk.
Selanjutnya, janin mengalami pertumbuhan memanjang, bertambah besar, dan
bertambah berat.
Pertumbuhan memanjang sangat mencolok selama bulan ketiga, keempat,
dan kelima. Pada usia lima bulan dalam kandungan, panjang janin sekitar
15-19 sentimeter dan beratnya kira-kira 250-450 gram.
Selama bulan kelima, gerakan janin biasanya dapat jelas dirasakan oleh ibunya. Sedangkan peningkatan berat badan sangat mencolok selama dua bulan terakhir dari kehamilan.
Selama bulan kelima, gerakan janin biasanya dapat jelas dirasakan oleh ibunya. Sedangkan peningkatan berat badan sangat mencolok selama dua bulan terakhir dari kehamilan.
Di dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan cairan
(air ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi melindungi janin dari
benturan dan goncangan. Selama dalam kandungan, janin mendapatkan
zat-zat makanan dan oksigen dari darah ibu melalui plasenta atau
ari-ari.
Biasanya bayi akan segera lahir setelah usia kandungan 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Pada saat lahir, berat badan janin sekitar 3 sampai 3,5 kg dengan panjang kira-kira lima puluh sentimeter. Meskipun ada pula janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg.
Biasanya bayi akan segera lahir setelah usia kandungan 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Pada saat lahir, berat badan janin sekitar 3 sampai 3,5 kg dengan panjang kira-kira lima puluh sentimeter. Meskipun ada pula janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu.
2. Masa setelah Lahir
Bayi akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi.
Saat dilahirkan, secara proporsional kepala lebih besar daripada
tubuhnya. Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh lebih cepat daripada
kepala. Setelah lahir, manusia akan mengalami tahap-tahap perkembangan
mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula (manusia lanjut
usia).
Masa pertumbuhan manusia ada batasnya. Secara normal, pada laki-laki
pertumbuhan akan terhenti pada usia sekitar 22 tahun. Sedangkan pada
perempuan, pertumbuhan akan terhenti pada usia sekitar 18 tahun.
Pada kebanyakan remaja, perkembangan tubuh lebih cepat dialami pada waktu mereka berusia 12-18 tahun. Untuk remaja perempuan, pertumbuhan cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan untuk remaja laki-laki pada usia 14 tahun.
Pada kebanyakan remaja, perkembangan tubuh lebih cepat dialami pada waktu mereka berusia 12-18 tahun. Untuk remaja perempuan, pertumbuhan cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan untuk remaja laki-laki pada usia 14 tahun.
Setelah usia 14 tahun, remaja laki-laki biasanya mengejar ketinggalan
tinggi dan beratnya itu dan melampaui tinggi serta berat remaja
perempuan. Pertumbuhan bayi sampai dewasa dipengaruhi oleh makanan,
terutama yang mengandung protein tinggi, hormon, dan faktor keturunan
dari kedua orang tuanya.
Bahan makanan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan, daging, telur, susu, keju, kacang kedelai (tahu, tempe), dan kacang-kacangan lainnya. Hormon yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan adalah hormon tumbuh dan hormon kelenjar gondok (tiroksin).
a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Bahan makanan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan, daging, telur, susu, keju, kacang kedelai (tahu, tempe), dan kacang-kacangan lainnya. Hormon yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan adalah hormon tumbuh dan hormon kelenjar gondok (tiroksin).
a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak,
berdiri, dan berjalan. Otaknya tumbuh membesar dan bayi mulai
berbicara. Umumnya bayi mulai berjalan dan mulai berbicara sekitar usia
satu tahun.
Pada usia sekitar tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat
pendek. Anak-anak belajar menggambar, membaca, dan menulis. Bermain
merupakan hal yang penting dalam kehidupan anak-anak. Menjelang usia
sepuluh tahun, anak-anak sudah mencari teman. Mereka juga sudah tahu
bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka, dan bekerja sama dengan orang
lain.
b. Masa remaja (masa pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.
c. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma.
Pada perempuan ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu bereproduksi. Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya bertambah berat.
Masa anak-anak.
b. Masa remaja (masa pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.
Masa remaja.
c. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma.
Pada perempuan ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu bereproduksi. Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya bertambah berat.
Manusia dewasa telah memiliki tanggung jawab akan hidupnya. Mereka
juga memikirkan pendidikan dan pekerjaan untuk masa depannya.
Berkeluarga juga merupakan hal yang penting pada masa dewasa.
d. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya. Pada manula, biasanya pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut terlihat memutih.
Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali. Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya penglihatan sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata berkurang dan pendengaran sering kali sudah berkurang.
Saat dewasa, manusia telah memikirkan pekerjaannya, misalnya dengan bekerja.
d. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya. Pada manula, biasanya pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut terlihat memutih.
Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali. Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya penglihatan sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata berkurang dan pendengaran sering kali sudah berkurang.
Pada manual, aktivitas organ reproduksi mulai menurun. Pada
perempuan, ovarium sudah tidak dapat menghasilkan sel telur lagi,
sehingga tidak terjadi menstruasi lagi. Masa ini disebut menopause. Akan
tetapi, pada laki-laki proses pembentukan sperma masih terjadi,
meskipun telah menurun.
3. Ciri-ciri Remaja yang Mengalami Pubertas
Seorang anak yang mengalami pubertas tidak lagi disebut anak-anak, namun disebut sebagai remaja. Pubertas ditandai dengan penampakan ciri-ciri s*ks sekunder. Ciri-ciri s*ks sekunder tampak pada remaja laki-laki maupun perempuan.
Pada masa manula, rambut mulai memutih dan kulit mulai keriput.
3. Ciri-ciri Remaja yang Mengalami Pubertas
Seorang anak yang mengalami pubertas tidak lagi disebut anak-anak, namun disebut sebagai remaja. Pubertas ditandai dengan penampakan ciri-ciri s*ks sekunder. Ciri-ciri s*ks sekunder tampak pada remaja laki-laki maupun perempuan.
Remaja laki-laki mengalami pubertas pada usia antara 12 sampai 16
tahun. Ciri-ciri s*ks sekunder pada laki-laki seperti suara yang menjadi
besar, tumbuh kumis, tumbuh jambang, tumbuh jakun, tumbuh rambut pada
ketiak, otot-otot mulai membesar (kekar), dan dada tampak menjadi
lapang.
Selain itu juga telah terjadi spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma atau sel kelamin laki-laki. Spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah zakar). Hal ini menunjukkan bahwa testis telah berfungsi dengan sempurna.
Selain itu juga telah terjadi spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma atau sel kelamin laki-laki. Spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah zakar). Hal ini menunjukkan bahwa testis telah berfungsi dengan sempurna.
Remaja perempuan mengalami pubertas lebih cepat dibandingkan
laki-laki. Ciri-ciri s*ks sekunder pada perempuan seperti membesarnya
pay-dara, membesarnya pinggul, tumbuh rambut di ketiak, dan kulit lebih
halus.
Selain itu, pubertas pada remaja perempuan juga ditandai dengan mendapatkan menstruasi (haid) yang pertama. Bagi remaja perempuan, menstruasi yang pertama merupakan tanda bahwa ia telah mencapai masa pubertas.
Keadaan ini merupakan tanda yang normal pada semua perempuan yang sehat. Menstruasi menunjukkan bahwa perempuan telah memiliki sistem reproduksi yang berfungsi dengan normal. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) melalui alat kelamin luar perempuan. Menstruasi terjadi sebagai akibat sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Selain itu, pubertas pada remaja perempuan juga ditandai dengan mendapatkan menstruasi (haid) yang pertama. Bagi remaja perempuan, menstruasi yang pertama merupakan tanda bahwa ia telah mencapai masa pubertas.
Keadaan ini merupakan tanda yang normal pada semua perempuan yang sehat. Menstruasi menunjukkan bahwa perempuan telah memiliki sistem reproduksi yang berfungsi dengan normal. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) melalui alat kelamin luar perempuan. Menstruasi terjadi sebagai akibat sel telur tidak dibuahi oleh sperma.