1. Mengapa perlu penelitian!
Jawab:
Penelitian dilakukan karena untuk mencari suatu
kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. Seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah
ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang, membantah
atau membenarkan hasil penelitian sebeumnya, menemukan suatu kajian baru (ilmu
baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada.
2. Bagaimana syarat suatu masalah sehingga dapat
diangkat menjadi masalah sebuah penelitian!
Jawab:
Ada beberapa kriteria untuk menentukan
permasalahan yang baik agar dapat diangkat menjadi masalah dalam
penelitian, yaitu :
1) Ada relevansinya masalah penelitian dengan judul
penelitian.
2) Masalah itu harus mengungkapkan suatu hubungan
antara dua variabel atau lebih.
3) Masalah harus jelas dan spesifik, sehingga semua
orang akan mempunyai pemahaman yang sama tentang masalah tersebut.
4) Masalah dan pertanyaan masalah harus dirumuskan
dengan cara tertentu yang mengisyaratkan adanya pengujian empiris.
5) Masalah harus signifikan, yakni memberi kontribusi
yang nyata terhadap pengembangan ilmu, atau penguatan bangunan ilmu dan atau
memiliki kontribusi dalam pengembangan kebijakan.
6) Masalah harus fleksibel, yakni layak dan bisa untuk
diteliti.
7) Memiliki fisibilitas, artinya masalah tersebut
dapat dipecahkan atau dijawab.
8) Masalah harus sesuai dengan bidang keahlian
peneliti.
Sedangkan menurut Stonner (1982), syarat suatu
masalah dapat diangkat menjadi sebuah masalah penelitian yaitu:
1) Terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
2) Terdapat
penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
3) Adanya
pengaduan.
4) Adanya
kompetensi.
3. Buat ringkasan definisi berikut!
a. Penelitian deskriptif
b. Penelitian survey
c. Penelitian eksperimen
d. Pen. studi kasus
e. Penelitian evaluatif
Jawab:
a. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dilakukan dengan memusatkan perhatian terhadap masalah aktual melalui proses
pengumpulan, penyusunan atau klasifikasi, pengolahan dan penafsiran data.
b. Penelitian
survey yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data atau
informasi dari sejumlah unit atau individu yang cukup besar dalam jangka waktu
bersamaan.
c. Penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode sebab
akibat, rancangan freetest – postest dan metode laboratorium. penelitian eksperimen
merupakan penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen
dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat
dikontrol.
d. Penelitian
studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari secara intensif, mencakup semua informasi relevan terhadap
seseoramg atau beberapa orang biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis
tunggal. Penelitian studi kasus merupakan informasi-informasi historis atau
biografis tentang seorang individu.
e. Penelitian
evaluatif yaitu penelitian yang dilakukan fokus pada suatu kegiataan dalam
suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun
hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, atau lembaga.
4. Apa perbedaan pre-eksperimen, true eksperimen,
factorial eksperimen, dan quasi eksperimen!
Jawab:
1) Pre eksperimen
Desain ini belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
dipilih secara random.
2) True
eksperimen
Desain ini peneliti
dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil
secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya yaitu adanya kelompok
kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
3) Factorial
eksperimen
Desain ini
modifikasi dari true ekperimen, memperhatikan kemungkinan adanya variabel
moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil
(variabel dependen). Desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian
masing-masing diberi pretest.
4) Quasi
eksperimen
Desain ini
merupakan pengembangan dari true eksperimen, yang sulit dilaksanakan. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
5. Apa yang dimaksud dengan anggapan dasar dalam
penelitian!
Jawab:
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak
bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
Dalam
pembuatan anggapan dasar yang harus diperhatikan adalah:
a. Membaca buku
b. Mendengarkan berita
c. Mendatangi tempat objek penelitian
d. Dengan mengadakan abstraksi
6. Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian!
Jawab:
Paradigma penelitian
yaitu pola pikir yang menunjukan hubungan antara
variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,
jenis dan jumlah hipotesis, dan teknis analisis statistik yang akan digunakan.
7. Bagaimana sifat karakteristik dan syarat judul
penelitian!
Jawab:
Sifat judul
penelitian harus mengandung:
a. Jenis dan sifat
penelitian
b. Objek
(materi) yang diteliti
c. Subjek
(orang) dalam penelitian
d. Lokasi atau
daerah penelitian
e. Tahun atau
waktu penelitian
Karakteristik judul penelitian:
Ada dua pendapat tentang perumusan judul
penelitian:
(1) Judul penelitian ditulis selengkap mungkin sehingga dengan
membaca judul dapat diketahui alur pikir peneliti dan tergambar kegiatannya.
(2) Judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin, jika pembaca ingin tahu alur
pikir peneliti dan gambaran kegiatan penelitian dapat membaca penjelasan bagian
lain.
a. Judul harus
dengan huruf besar
b. Apabila lebih
dari 20 kata maka dibuat anak judul
c. Anak judul
diberi kurung
d. Anak judul
dibuat dengan huruf kecil
Syarat-syarat judul
penelitian:
a. Judul harus
sesuai dengan minat peneliti dan mencerminkan yang diteliti.
b. Judul harus mampu
dilaksanakan, mudah diimplementasikan dan komponen-komponennya jelas.
c. Judul harus
tersedia faktor pendukung penelitian.
d. Judul harus
mencerminkan dan mengandung manfaat/kegunaan praktis dan penting untuk
diteliti.
e. Tersedia
cukup data. Judul hendaknya
memungkinkan tersedianya data yang dapat memudahkan para peneliti.
f. Hindari
duplikasi dengan judul yang lain.
g. Judul harus
berisi variabel yang jelas yang akan diteliti.
h. Berupa
kalimat pernyataan. Judul sebaiknya
menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
8. Bagaimana pengambilan sampel dari sebuah populasi!
Jawab:
Ada dua jenis metode dalam pengambilan
sampel:
a. Metode penarikan sampel probabilitas, pada jenis ini peluang terpilihnya masing-masing responden diketahui.
1) Penarikan sampel secara acak
Di dalam sampel acak setiap anggota
populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi anggota sampel.
2) Penarikan sampel secara
sistematik
Penarikan sampel secara sistematik
bisa dipakai bilamana unit-unit populasi terdaftar secara acak.
3) Penarikan sampel secara acak
berstrata
Dalam metode pengambilan sampel acak berstrata dapat diterapkan bagi
setiap pembagian golongan sampel, lepas dari golongan itu berjenjang atau
tidak. Yang penting di dalam populasi tidak terjadi satu unit sampel muncul dalam dua kelompok
yang berbeda.
4) Penarikan sampel dengan cara
berumpun
Penarikan sampel dengan cara ini pada
hakekatnya sama dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa
setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau area daripada unsur-unsurnya.
5) Area sampling (Cluster Sampling)
Area sampling umumnya dipakai bila
tidak mungkin dan tidak praktis untuk menyusun kerangka pengambilan sampel yang meliputi
suatu daerah yang luas.
b. Non probabilitas, pada jenis kedua ini kemungkinan terpilihnya dari setiap responden
anggota populasi tidak diketahui.
1) Convenience sampling atau
accidental sampling
Penelitian semata-mata memilih siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan
sebagai respondennya.
2) Quota sampling
Peneliti menentukan strata apa yang relevan untuk diteliti, sesuai dengan apa yang sudah
diperbincangkan dalam stratified sampling.
3) Dimensional sampling
Mengkhususkan seluruh dimensi
atau variabel yang dijadikan minat didalam penelitian yang ada didalam
populasinya dan setiap kombinasi dari dimensi terwakili paling tidak oleh satu
kasus.
4) Snowball sampling
Penarikan sampel bertahap yang makin lama respondennya makin membesar informasinya.
5) Extreme or deviant case
sampling
Menitikberatkan pada kasus-kasus yang kaya informasi karena kasus tersebut memiliki ciri yang tidak biasa atau
ciri yang istimewa.
6) Maximum variation sampling
Menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui
informasi yang silang menyilang dari berbagai tipe responden.
7) Pengambilan sampel homogen
Menggambarkan sejumlah kekhususan sub kelompok scara mendalam.
8) Typical case sampling
Meggambarkan sebuah program atau peserta dari program pada orang yang
belum terbiasa dengan program tersebut dapat dibantu dngan cara memberikan
gambaran tentang profil kualitatif dari satu kasus atau lebih yang bersifat
tipikal.
9) Critical case sampling
Strategi pengambilan sampel kritis
untuk memperoleh penjelasan melalui kasus yang dianggap kritis. Kriti yang
dimaksudkan adalah istimewa.
10) Criterion sampling
Meninjau ulang dan mempelajari kembali seluruh kasus yang telah
memenuhi kriteria
penting yang telah ditentukan.
9. Bagaimanakah anda membuat kerangka berpikir dalam
sebuah penelitian!
Jawab:
Kerangka pemikiran menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel
yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut dikuatkan oleh teori atau
penelitian sebelumnya. Menyusun kerangka pemikiran penyajiannya dimulai dari variabel yang
mewakili masalah penelitian. Keterkaitan dua variabel dilengkapi dengan teori
atau penelitian tedahulu yang dilakukan seorang peneliti atau lebih yang
menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya.
Tahapan dalam membuat kerangka pemikiran :
1) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian diturunkan dari
perumusan masalah/identifikasi masalah, dengan demikian apa yang diinginkan
dalam penelitian terlihat jelas.
2) Operasionalisasi variabel
Dari judul dibuat dimensi-dimensi
yang tersusun dalam operasionalisasi varibael.
3) Teori
Kajian teoritis dari referensi yang
cukup akurat, disajikan secara komprehensip sehingga alur pikir
penulis/peneliti jelas kemana arah penelitian akan dilakukan.
4) Empiris
Bukti-bukti empiris yang menunjukan bahwa ada kesesuaian antara
teori dan kenyataannya. dapat dicantumkan penelitian terdahulu yang judul atau
tema berdekatan dengan judul yang akan diteliti.
Proses penyusunan
kerangka berpikir:
1) Menetapkan
variabel yang diteliti
2) Membaca buku
dan hasil penelitian
3) Deskripsi
teori dan hasil penelitian
4) Analisis
kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5) Analisis
komparatif terhadap teori dan hasil penelitian\
6) Melakukan
sintesa kesimpulan
7) Dihasilkan
kerangka berpikir
8) Disusun
hipotesis
10. Apa yang
dimaksud dengan hipotesis nol, hipotesis alternatif, hipotesis penelitian, dan
hipotesis statistik! Beri contoh masing-masing!
Jawab:
a. Hipotesis nol (H0) adalah
hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan atau tidak ada pengaruh
variable X terhadap variable Y. Hipotesisnya dinyatakan
dalam kalimat negatif.
Contoh: “Tidak ada pengaruh jarak tempat tinggal terhadap disiplin mengikuti kuliah pagi”
b. Hipotesis alternatif (H1)
adalah hipotesis yang menyatakan perbandingan dari variabel yang sama tetapi
populasi atau sampelnya berbeda, atau keadaan terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh: “Produktivitas hasil panen jagung di Kawali
lebih besar daripada hasil panen jagung di Ciamis”.
c. Hipotesis penelitian adalah anggapan dasar
peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesa ini peneliti
mengaggap benar hipotesanya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris
melalui pengujian hipotesa dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama
melakukan penelitian. Hipotesisya
dinyatakan dalam kalimat positif.
Contoh: “Ada hubungan yang
signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil
belajar biologi”.
d. Hipotesis statistik
adalah hipotesa
yang dirumuskan dalam bentuk notasi perhitungan
statistik. Hipotesa ini dirumuskan berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Contoh: “Terdapat perbedaan prestasi yang signifikan
antara siswa yang jarak rumahnya jauh dan dekat dengan sekolah”.
11. Bagaimana
pertimbangan dalam membuat instrumen!
Jawab:
Dalam menyusun instrumen pengumpulan data perlu
dipertimbangkan:
a. Pertimbangan
dari peneliti:
1) Mengenai variabel yang
akan diungkap.
2) Tersedianya tenaga, waktu,
dana, dan mudahnya analisis.
3) Teknik pengujian
realibilitas yang akan dipilih.
b. Pertimbangan
dari responden:
1) Pemahaman responden
tentang item-item pernyataan/pertanyaan.
2) Aktivitas kerja atau kesibukan
responden, maksudnya menyangkut pekerjaan sehari-hari responden.
Selain itu, hal
yang harus dipertimbangkan lainnya dalam membuat instrumen penelitian:
a. Model
komunikasi yang akan digunakan dalam survei.
Interaksi antara
peneliti dengan responden dapat bersifat personal, impersonal atau gabungan
personal dengan impersonal.
b. Sebrapakah
keterkaitan antara kuisoner dengan jawabannya dalam struktur yang terpadu.
c. Seberapa
jauhkah tujuan penelitian disamarkan.